Latar Belakang
Klorofil merupakan kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan yang menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya dan terdapat dalam kloroplas serta memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses fotosintesis. Beberapa klorofil pada tumbuhan yaitu : Klorofil A merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan autotrof; Klorofil B terdapat pada ganggang hijau chlorophyta dan tumbuhan darat (Hayati, 2010).
Klorofil a adalah warna hijau tua pada daun, sedangkan klorofil b adalah warna hijau muda pada daun. Selain itu ada daun memiliki warna kuning, merah tua, ungu dan warna-warna lain yang disebut karotenoid. Klorofil a merupakan zat yang paling berperan dalam fotosintesis. Sementara warna lainnya disebut juga pigmen, sebagai penunjang yang membantu menampung sinar matahari kemudian disalurkan pada klorofil a. hal ini membantu mempercepat proses fotosintesis. Klorofil A merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan autotrof. Klorofil B terdapat pada ganggang hijau chlorophyta dan tumbuhan darat. Klorofil C terdapat pada ganggang coklat Phaeophyta serta diatome Bacillariophyta. Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhadophyta. Akibat adanya klorofil, tumbuhan dapat menyusun makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari (Hartoyo, 2012).
Klorofil adalah zat warna hijau alami yang umumnya terdapat dalam daun, sehingga sering disebut juga zat hijau daun. Tahun 1818, untuk pertama kalinya Pelletier dan Caventou memakai nama klorofil untuk menggambarkan komplek pigmen yang memberikan warna hijau pada daun tanaman. Warna hijau tersebut disebabkan klorofil tidak efektif dalam penyerapan cahaya gelombang hijau dan hanya memantulkannya saja. Klorofil menunjukkan serapan maksimum di daerah biru (400-450 nm) dan merah (650-700 nm) dari spektrum tampak.
Pigmen klorofil sangat berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan mengubah energi cahaya yang diserap menjadi energi kimia, kemudian menyimpannya sebagai nutrisi. Ribuan pigmen klorofil dalam kloroplas bereaksi dengan sinar matahari dalam waktu yang sangat singkat, yaitu sekitar 1/ 1000 detik, suatu ukuran waktu yang sangat singkat. Klorofil merupakan substansi unik dalam tumbuhan hijau yang memberikan karakteristik warna hijau dan sering disebut sebagai darah tanaman. Klorofil merupakan nutrisi yang larut dalam lemak. Klorofil sangat bermanfaat bagi manusia yang telah dibuktikan melalui penelitian oleh beberapa ahli. Orang-orang Yunani kuno menunjukkan kemampuan mereka dalam hal obat-obatan alami menggunakan tumbuhan berdaun hijau untuk mengatasi bermacam-macam penyakit seperti luka atau lecet (Taiz, 2004)
Klorofil merupakan suplemen yang kaya akan mineral penting, yang dapat membantu perbaikan jaringan, membersihkan darah, membantu hati dalam mem-produksi sel darah merah dan pembersih tubuh internal. Selain itu, suplemen klorofil juga diperlukan tubuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengatur peredaran darah, pencernaan, saluran air seni dan sistem pernafasan. Sebagai obat, suplemen klorofil juga berkhasiat sebagai anti kanker, anti peradangan, antioksidan, penyembuh luka, memperbaiki masalah pencernaan seperti konstipasi (sulit buang air besar) dan anemia
Klorofil merupakan kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan yang menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya dan terdapat dalam kloroplas serta memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses fotosintesis. Beberapa klorofil pada tumbuhan yaitu : Klorofil A merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan autotrof; Klorofil B terdapat pada ganggang hijau chlorophyta dan tumbuhan darat (Hayati, 2010).
Klorofil a adalah warna hijau tua pada daun, sedangkan klorofil b adalah warna hijau muda pada daun. Selain itu ada daun memiliki warna kuning, merah tua, ungu dan warna-warna lain yang disebut karotenoid. Klorofil a merupakan zat yang paling berperan dalam fotosintesis. Sementara warna lainnya disebut juga pigmen, sebagai penunjang yang membantu menampung sinar matahari kemudian disalurkan pada klorofil a. hal ini membantu mempercepat proses fotosintesis. Klorofil A merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan autotrof. Klorofil B terdapat pada ganggang hijau chlorophyta dan tumbuhan darat. Klorofil C terdapat pada ganggang coklat Phaeophyta serta diatome Bacillariophyta. Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhadophyta. Akibat adanya klorofil, tumbuhan dapat menyusun makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari (Hartoyo, 2012).
Klorofil adalah zat warna hijau alami yang umumnya terdapat dalam daun, sehingga sering disebut juga zat hijau daun. Tahun 1818, untuk pertama kalinya Pelletier dan Caventou memakai nama klorofil untuk menggambarkan komplek pigmen yang memberikan warna hijau pada daun tanaman. Warna hijau tersebut disebabkan klorofil tidak efektif dalam penyerapan cahaya gelombang hijau dan hanya memantulkannya saja. Klorofil menunjukkan serapan maksimum di daerah biru (400-450 nm) dan merah (650-700 nm) dari spektrum tampak.
Pigmen klorofil sangat berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan mengubah energi cahaya yang diserap menjadi energi kimia, kemudian menyimpannya sebagai nutrisi. Ribuan pigmen klorofil dalam kloroplas bereaksi dengan sinar matahari dalam waktu yang sangat singkat, yaitu sekitar 1/ 1000 detik, suatu ukuran waktu yang sangat singkat. Klorofil merupakan substansi unik dalam tumbuhan hijau yang memberikan karakteristik warna hijau dan sering disebut sebagai darah tanaman. Klorofil merupakan nutrisi yang larut dalam lemak. Klorofil sangat bermanfaat bagi manusia yang telah dibuktikan melalui penelitian oleh beberapa ahli. Orang-orang Yunani kuno menunjukkan kemampuan mereka dalam hal obat-obatan alami menggunakan tumbuhan berdaun hijau untuk mengatasi bermacam-macam penyakit seperti luka atau lecet (Taiz, 2004)
Klorofil merupakan suplemen yang kaya akan mineral penting, yang dapat membantu perbaikan jaringan, membersihkan darah, membantu hati dalam mem-produksi sel darah merah dan pembersih tubuh internal. Selain itu, suplemen klorofil juga diperlukan tubuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengatur peredaran darah, pencernaan, saluran air seni dan sistem pernafasan. Sebagai obat, suplemen klorofil juga berkhasiat sebagai anti kanker, anti peradangan, antioksidan, penyembuh luka, memperbaiki masalah pencernaan seperti konstipasi (sulit buang air besar) dan anemia
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisa kandungan klorofil pada beberapa sampel tumbuhan.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisa kandungan klorofil pada beberapa sampel tumbuhan.
.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Klorofil
Klorofil adalah pigmen hijau yang ada dalam kloroplastida. Pada umumnya klorofil terdapat pada kloroplas sel-sel mesofil daun, yaitu pada sel-sel parenkim palisade dan atau parenkim bunga karang. Dalam kloroplas, klorofil terdapat pada membran thylakoid grana. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua jenis klorofil yaitu klorofil-a dan klorofil-b. Pada keadaan normal, proporsi klorofil-a jauh lebih banyak daripada klorofil-b. Selain klorofil, pada membran thylakoid juga terdapat pigmen-pigmen lain, baik yang berupa turunan-turunan klorofil-a maupun pigmen lainnya. Kumpulan bermacam-macam pigmen fotosintesis disebut fotosintem, berperan menjerap energi cahaya (foton, kuantum) pada reaksi terang untuk menghasilkan energi kimia berupa ATP dan NADPH2.
Klorofil (chlorophyll) adalah zat pembawa warna hijau pada tumbuh- tumbuhan. Klorofil berasal dari bahasa Yunani: khloros (hijau kekuningan) dan phullon (daun). Khlorofil termasuk zat makanan yang sudah ribuan tahun akrab dengan sel-sel tubuh manusia. Zat hijau atau hijau kebiruan ini merupakan sel hidup pertama yang tumbuh di atas muka bumi, dalam bentuk lumut (Blue-green algae) sekitar tiga setengah milyar tahun lalu (Santoso, 2004).
Fungsi Klorofil berperan melakukan fotosintesa, menyerap dan menggunakan energi sinar matahari untuk mensintesa oksigen dan karbohidrat dari CO2 dan air pada tumbuh-tumbuhan. Fotosintesa tidak hanya penting bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan. Tetapi juga bagi manusia karena sebagian besar kebutuhan gizi berasal dari tumbuh-tumbuhan.Di dalam tubuh manusia, klorofil berfungsi (Santoso, 2004).
Contoh turunan klorofil-a yang berperan penting pada fotosintesis adalah feofitin (kloforil-a yang kehilangan inti Mg, menjadi salah satu komponen fotosintem II), pigmen yang peka terhadap λ 680 nm (P680 = sebagai pusat reaksi fotosistem II) , dan P700 (menjadi pusat reaksi fotosintem I). Pigmen yang lain antara lain carotenoida dan Xantofil. Molekul klorofil tersusun atas 4 cincin pirol dengan Mg sebagai inti. Pada klorofil terdapat rangkaian yang disebut fitil (C20H39O) yang jika terkena air dengan pengaruh enzim klorofilase akan berubah menjadi fitol (C20H39OH). Fitol adalah alkohol primer jenuh yang mempunyai daya afinitas yang kuat terhadap O2 dalam proses reduksi klorofil. Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkannya dalam gelombang yang berlainan (berpendar = berfluorescens). Klorofil banyak menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil menurut antara lain (1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan kloroform, (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna coklat.
Perkembangan kloroplas secara fungsional berasal dari proplastida yang ada pada kecambah. Seiring dengan berkembangnya daun pada kecambah, proplastida berkembang menjadi etioplas yang khas dengan badan prolamelar-nya. Oleh adanya cahaya yang cukup, badan prolamelar akan membentuk tilakoid dari kloroplas fungsional. Sintesis klorofil pada Angiospermae tergantung pada cahaya. Prekursor untuk sintesis klorofil adalah protoklorofilid yang disintesis dari protoporfirin IX oleh magnesium menjadi cincin porfirin. Protoklorofilid diubah menjadi klorofilid a kemudian berkembang menjadi klorofil a melalui proses fitilasi (dengan penambahan fitil). Bila klorofil a teroksidasi maka akan menjadi klorofil b.
Klorofil juga merupakan pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Senyawa ini berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya menjadi tenaga kimia (Abdul Muthalib, 2009).
Dalam proses fotosintesis, terdapat 3 fungsi utama dari klorofil yaitu memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat melalui proses anabolisme yang diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya serta menyediakan dasar energetik bagi ekosistem secara keseluruhan (Abdul Muthalib, 2009).
Klorofil
Klorofil adalah pigmen hijau yang ada dalam kloroplastida. Pada umumnya klorofil terdapat pada kloroplas sel-sel mesofil daun, yaitu pada sel-sel parenkim palisade dan atau parenkim bunga karang. Dalam kloroplas, klorofil terdapat pada membran thylakoid grana. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua jenis klorofil yaitu klorofil-a dan klorofil-b. Pada keadaan normal, proporsi klorofil-a jauh lebih banyak daripada klorofil-b. Selain klorofil, pada membran thylakoid juga terdapat pigmen-pigmen lain, baik yang berupa turunan-turunan klorofil-a maupun pigmen lainnya. Kumpulan bermacam-macam pigmen fotosintesis disebut fotosintem, berperan menjerap energi cahaya (foton, kuantum) pada reaksi terang untuk menghasilkan energi kimia berupa ATP dan NADPH2.
Klorofil (chlorophyll) adalah zat pembawa warna hijau pada tumbuh- tumbuhan. Klorofil berasal dari bahasa Yunani: khloros (hijau kekuningan) dan phullon (daun). Khlorofil termasuk zat makanan yang sudah ribuan tahun akrab dengan sel-sel tubuh manusia. Zat hijau atau hijau kebiruan ini merupakan sel hidup pertama yang tumbuh di atas muka bumi, dalam bentuk lumut (Blue-green algae) sekitar tiga setengah milyar tahun lalu (Santoso, 2004).
Fungsi Klorofil berperan melakukan fotosintesa, menyerap dan menggunakan energi sinar matahari untuk mensintesa oksigen dan karbohidrat dari CO2 dan air pada tumbuh-tumbuhan. Fotosintesa tidak hanya penting bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan. Tetapi juga bagi manusia karena sebagian besar kebutuhan gizi berasal dari tumbuh-tumbuhan.Di dalam tubuh manusia, klorofil berfungsi (Santoso, 2004).
Contoh turunan klorofil-a yang berperan penting pada fotosintesis adalah feofitin (kloforil-a yang kehilangan inti Mg, menjadi salah satu komponen fotosintem II), pigmen yang peka terhadap λ 680 nm (P680 = sebagai pusat reaksi fotosistem II) , dan P700 (menjadi pusat reaksi fotosintem I). Pigmen yang lain antara lain carotenoida dan Xantofil. Molekul klorofil tersusun atas 4 cincin pirol dengan Mg sebagai inti. Pada klorofil terdapat rangkaian yang disebut fitil (C20H39O) yang jika terkena air dengan pengaruh enzim klorofilase akan berubah menjadi fitol (C20H39OH). Fitol adalah alkohol primer jenuh yang mempunyai daya afinitas yang kuat terhadap O2 dalam proses reduksi klorofil. Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkannya dalam gelombang yang berlainan (berpendar = berfluorescens). Klorofil banyak menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil menurut antara lain (1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan kloroform, (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna coklat.
Perkembangan kloroplas secara fungsional berasal dari proplastida yang ada pada kecambah. Seiring dengan berkembangnya daun pada kecambah, proplastida berkembang menjadi etioplas yang khas dengan badan prolamelar-nya. Oleh adanya cahaya yang cukup, badan prolamelar akan membentuk tilakoid dari kloroplas fungsional. Sintesis klorofil pada Angiospermae tergantung pada cahaya. Prekursor untuk sintesis klorofil adalah protoklorofilid yang disintesis dari protoporfirin IX oleh magnesium menjadi cincin porfirin. Protoklorofilid diubah menjadi klorofilid a kemudian berkembang menjadi klorofil a melalui proses fitilasi (dengan penambahan fitil). Bila klorofil a teroksidasi maka akan menjadi klorofil b.
Klorofil juga merupakan pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Senyawa ini berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya menjadi tenaga kimia (Abdul Muthalib, 2009).
Dalam proses fotosintesis, terdapat 3 fungsi utama dari klorofil yaitu memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat melalui proses anabolisme yang diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya serta menyediakan dasar energetik bagi ekosistem secara keseluruhan (Abdul Muthalib, 2009).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
Praktikum Analisa Klorofil dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya pada hari Senin, 11 November 2013 pukul 12.30 WIB s.d selesai.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum analisa klorofil, antara lain : 1) gelas ukur, 2) kertas saring, 3) mortar, 4) pipet tetes, 5) pipet ukur, 6) spektofotometer.
Bahan yang digunakan pada praktikum analisa total fenol, antara lain : 1) aseton 80%, 2) daun jambu biji, 3) daun mahkota dewa, 4) daun pepaya, 5) daun sirih.
Tempat dan Waktu
Praktikum Analisa Klorofil dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya pada hari Senin, 11 November 2013 pukul 12.30 WIB s.d selesai.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum analisa klorofil, antara lain : 1) gelas ukur, 2) kertas saring, 3) mortar, 4) pipet tetes, 5) pipet ukur, 6) spektofotometer.
Bahan yang digunakan pada praktikum analisa total fenol, antara lain : 1) aseton 80%, 2) daun jambu biji, 3) daun mahkota dewa, 4) daun pepaya, 5) daun sirih.
Cara kerja
Cara kerja praktikum ini adalah :
Daun segar sebanyak 50 mg dihaluskan dalam mortar yang diberi 1 mL aseton 80%
Hasil gerusan daun ditambahkan 4 ml aseton hingga volume larutan menjadi 10 mL, kemudian disaring menggunakan kertas filter Whatman 41
Filtrat yang diperoleh diukur absorbansinya pada panjang gelombang 663 dan 645 nm
Klorofil total (mg/L) = 20,2 A645 + A663
Cara kerja praktikum ini adalah :
Daun segar sebanyak 50 mg dihaluskan dalam mortar yang diberi 1 mL aseton 80%
Hasil gerusan daun ditambahkan 4 ml aseton hingga volume larutan menjadi 10 mL, kemudian disaring menggunakan kertas filter Whatman 41
Filtrat yang diperoleh diukur absorbansinya pada panjang gelombang 663 dan 645 nm
Klorofil total (mg/L) = 20,2 A645 + A663
Pembahasan
Kadar klorifil yang semakin tinggi berdasrkan pertambahan atau umur daun.Warna hjau daun sangat berkaitan erat dengan kandungan klorofil. Pada umumnya, semakin tua daun maka hijau warna daun akan semakin tinggi kandungan klorofilnya. Selain itu Struktur dan metabolisme daun tua telah lebih sempuran bila dibandingkan dengan daun muda dalam fotosintesis yang tinggi serta berpengaruh pada sintesis protein. Hal ini merupakan indikator pertama yang menunjukkan, bawasanya makin tua umur suatu daun maka akan semakin tinggi kadar klorofil yang dikandungnya. Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a (C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil-b (C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau muda. Klorofil-a dan b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling sedikit cahaya hijau (500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru dari spektrum tersebut diserap oleh karotenoid (Campbell, 2003).Tidak mempengaruhi jumlah klorofil. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya dan kemudian cahaya tersebut akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Fungsi pigmen bagi tumbuhan bermacam-macam. Pigmen pada bunga berfungsi untuk menarik perhatian penyerbuknya selain dengan aromanya. Zat hijau daun atau klorofil berfungsi menangkap energi cahaya dan mengkonversinya menjadi energi kimia (Salisbury, 2004).
Klorofil menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata (visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa kandungan klorofil yang paling tinggi adalah pada daun pepaya yaitu 17,459 dan yang paling rendah adalah pada daun mahkota dewa yaitu 4,426
Kadar klorifil yang semakin tinggi berdasrkan pertambahan atau umur daun.Warna hjau daun sangat berkaitan erat dengan kandungan klorofil. Pada umumnya, semakin tua daun maka hijau warna daun akan semakin tinggi kandungan klorofilnya. Selain itu Struktur dan metabolisme daun tua telah lebih sempuran bila dibandingkan dengan daun muda dalam fotosintesis yang tinggi serta berpengaruh pada sintesis protein. Hal ini merupakan indikator pertama yang menunjukkan, bawasanya makin tua umur suatu daun maka akan semakin tinggi kadar klorofil yang dikandungnya. Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a (C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil-b (C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau muda. Klorofil-a dan b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling sedikit cahaya hijau (500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru dari spektrum tersebut diserap oleh karotenoid (Campbell, 2003).Tidak mempengaruhi jumlah klorofil. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya dan kemudian cahaya tersebut akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Fungsi pigmen bagi tumbuhan bermacam-macam. Pigmen pada bunga berfungsi untuk menarik perhatian penyerbuknya selain dengan aromanya. Zat hijau daun atau klorofil berfungsi menangkap energi cahaya dan mengkonversinya menjadi energi kimia (Salisbury, 2004).
Klorofil menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata (visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa kandungan klorofil yang paling tinggi adalah pada daun pepaya yaitu 17,459 dan yang paling rendah adalah pada daun mahkota dewa yaitu 4,426
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Kadar klorifil yang semakin tinggi berdasrkan pertambahan atau umur daun
Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a (C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil-b (C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau muda
semakin tua daun maka hijau warna daun akan semakin tinggi kandungan klorofilnya
Klorofil menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata (visible)
kandungan klorofil yang paling tinggi adalah pada daun pepaya dan yang paling rendah adalah pada daun mahkota dewa
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Kadar klorifil yang semakin tinggi berdasrkan pertambahan atau umur daun
Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a (C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil-b (C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau muda
semakin tua daun maka hijau warna daun akan semakin tinggi kandungan klorofilnya
Klorofil menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata (visible)
kandungan klorofil yang paling tinggi adalah pada daun pepaya dan yang paling rendah adalah pada daun mahkota dewa
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, 2003. Plant Physiology. Third Edition.Wadsworth Publishing Co., Belmount, California
Dwi Hartoyo. 2012. CHOLOROPHYLL[ KLOROFIL ]. (Online) .(http://www.htysite.com/P-chloropyl.htm) diakses pada tanggal 16 November 2013
Hayati, 2010. Klorofil dalam fotosintesis, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu.
Muthalib. A., 2009. Klorofil dan Penyebarannya.(online).( http://www.abdulmuthalib.com/2009/06/klorofil-dan-penyebarannya) diakses pada tanggal 16 November 2013Ross, Cleon W. - . Plant Physiology
Raven,Peter H.; Ray F.Evert and Susan E. Eichhorn. Biology of Plants. 3rd Ed. Worth Publisher. USA
Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 2004. Plant Physiology. Wadsworth Publ.Comp. Inc. USA
Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu :Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Taiz, Lincoln and Eduardo Zeiger. 2004. Plant Physiology. The Benjamin/ Cummings Publ.Comp.Inc. California
Campbell, 2003. Plant Physiology. Third Edition.Wadsworth Publishing Co., Belmount, California
Dwi Hartoyo. 2012. CHOLOROPHYLL[ KLOROFIL ]. (Online) .(http://www.htysite.com/P-chloropyl.htm) diakses pada tanggal 16 November 2013
Hayati, 2010. Klorofil dalam fotosintesis, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu.
Muthalib. A., 2009. Klorofil dan Penyebarannya.(online).( http://www.abdulmuthalib.com/2009/06/klorofil-dan-penyebarannya) diakses pada tanggal 16 November 2013Ross, Cleon W. - . Plant Physiology
Raven,Peter H.; Ray F.Evert and Susan E. Eichhorn. Biology of Plants. 3rd Ed. Worth Publisher. USA
Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 2004. Plant Physiology. Wadsworth Publ.Comp. Inc. USA
Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu :Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Taiz, Lincoln and Eduardo Zeiger. 2004. Plant Physiology. The Benjamin/ Cummings Publ.Comp.Inc. California
No comments:
Post a Comment