A. PENDAHULUAN
Isolasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan salah satu jenis bakteri yang kita inginkan dari bakteri yang lainnya sehingga kita bisa mendapatkan kultur atau biakan yang lebih murni dari bakteri yang kita inginkan tersebut. Teknik isolasi yang sering digunakan diantaranya adalah dengan penggoresan, tuang, sebar dan mikromanipulator (Bukle, 2001).
Isolasi bakteri membutuhkan banyak syarat baik teknis maupun non teknis. Bakteri merupakan makhluk hidup yang sangat sensitif dengan lingkungan tempat tinggalnya, oleh karena itu persyaratan lingkungan yang menguntungkan harus terpenuhi agar isolasi yang kita lakukan berhasil. Hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah suhu, pH, AW, sumber nutrisi yang banyak terdapat dalam media agar yang kita gunakan dan lain sebagainya. Jika mereka sudah mendapatkan lingkungan yang optimum untuk hidup dan berkembangbiak maka kemungkinan besar isolasi yang kita lakukan akan berhasil (Adams, 2000).
Pengembangan dalam cawan petri ada beberapa metode, yaitu:
Metode Cawan Gores (Streak Plate)Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara ini dilakukan dengan membagi 3-4 cawan petri. Ose steril yang telah disiapkan diletakkan pada sumber isolat , kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan petri berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontal disatu cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen. Setelah kering, ose tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan ke dua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores (Dwijoseputro, 2002).
Metode Cawan Gores (Streak Plate)Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara ini dilakukan dengan membagi 3-4 cawan petri. Ose steril yang telah disiapkan diletakkan pada sumber isolat , kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan petri berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontal disatu cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen. Setelah kering, ose tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan ke dua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores (Dwijoseputro, 2002).
Begitu pentingnya isolasi bakteri ini dalam mata kuliah fermentasi yang sedang kita pelajari sekarang agar kita dapat mengidentifikasi dan meneliti suatu mikroba dengan pertumbuhan yang diinginkan. Selain itu kita juga harus mengetahui lingkungan optimum yang dapat digunakan untuk mengembangkan mikroba yang kita inginkan dalam sebuah penelitian atau pembelajaran tentang fermentasi secara praktik.
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara mengisolasi bakteri acetobacter xylinum pada ermentasi cair nata de coco.
C. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) Bunsen, 2) Cawan petri, 3) Inkubator, 4) Jarum ose, 5) mikropipet, 6)Tabung reaksi, 7) Tip.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) Air kelapa 2) PCA 3) bakteri starter.
D. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
· Teknik penggoresan kuadran :
1. Sampel yang akan diisolasi diencerkan sampai 10-6
2. Gunakan pengenceran 10-5 dan 10-6 untuk mendapatkan bakteri yang baik.
3. Siapkan media agar dan cawan yang telah disterilisasi.
4. Lempengan dibagi menjadi 4 bagian sama besar pada bagian luar dasar cawan
5. Bakteri hasil pengenceran diambil sebanyak 10ml dengan mikropipet
6. Panaskan jarum ose dan biarkan dingin kembali
7. Gores daerah I sesuai dengan teknik penggoresan kuadran,
8. Ulangi prosedur 2 dan 3 sampai seluruh daerah tergores
9. Bungkus cawan petri dengan isolasi atau selotip
10. Inokulasi selama 2 hari didalam inkubator
· Tekning tuang :
1. Sampel yang akan diisolasi diencerkan sampai 10-6
2. Gunakan 10-5 dan 10-6 untuk mendapatkan bakteri yang baik.
3. Siapkan media agar dan cawan yang telah disterilisasi.
4. Bakteri hasil pengenceran diambil sebanyak 10ml dengan mikropipet
5. Bakteri dituangkan kedalam media agar yang masih cair
6. Bungkus cawan petri dengan isolasi atau selotip
7. Inokulasi selama 2 hari didalam inkubator
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Hasil isolasi bakteri asam laktat pada fermentasi nata de coco
| Kel | Metode | Ʃ MO | Bentuk | Warna | Ukuran | Jenis MO | |
| 10-5 | 10-6 | ||||||
| 1 | Gores | 43 | 33 | Bulat | Merah | Besar | Gram (-) |
| 2 | Gores | 46 | 67 | Bulat | Merah | Besar | Gram (-) |
| 3 | Tuang | 532 | 88 | Bulat | Merah | Kecil | Gram (-) |
| 4 | Tuang | 144 | 104 | Bulat | Merah | Kecil | Gram (-) |
| 5 | Tuang | 267 | 143 | Bulat | Merah | Kecil | Gram (-) |
| 6 | Tuang | 184 | 87 | Bulat | Merah | Besar | Gram (-) |
| 7 | Gores | 93 | 30 | Bulat | Merah | Besar | Gram (-) |
| 8 | Gores | 38 | 27 | Bulat | Merah | Besar | Gram (-) |
Pembahasan
Teknik isolasi mikroba digunakan untuk memisahkan bakteri dari kumpulan bakterri dan mendapatkan bakteri yang murni dari jenis yang kita inginkan. Tujuan utama dari penggoresan dalam isolasi bakteri adalah untuk menghasilkan koloni-koloni bakteri yang terpisah dengan baik dari suspensi sel yang pekat. Cara ini lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tapi memerlukan ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah (Winarni, 2004).
Penggunaan metode gores yang digunakan adalah metode gores kuadran, dengan medium agar datar dalam cawan petri steril Medium agar datar ini berwarna kekuningan, berfungsi sebagai tempat menggoreskan bakteri dan tempat pertumbuhan koloni bakteri. Keuntungan penggunaan cawan petri adalah untuk memperoleh biakan dengan jumlah yang banyak dan lebih mudah untuk melihat morfologi biakan (Rohimat, 2002).
Hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. Selanjutnya digoreskan inokulum di permukaan media agar di dalam cawan petri yang telah disediakan dengan menggunakan metode gores mulai dari sisi samping secara merata. Media agar untuk bakteri digunakan media NA (Nutrien Agar), fungsi penggunaan medium NA karena komposisinya yang terdiri dari ekstrak daging sapi didalamnya yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak.
Isokulasi dilakukan selama 2 hari atau 2x24 jam dengan tujuan mendapatkan bakteri dalam fase pertumbuhan terbaiknya. Posisi cawan petri diletakkan terbalik karena selama inkubasi terbentuk air yang mengembun di dalam cawan petri. Air akan menetes dari tutup cawan ke permukaan. Hal ini akan menghasilkan suatu masa pertumbuhan yang menganak sungai dan menghancurkan pembentukan koloni secara individu. Untuk menghindari hal ini, maka ketika diinkubasi, bagian bawah cawan petri diletakkan di atasatau terbalik .
Setelah diinkubasi selama 2 hari, kemudian bakteri tersebut diamati secara visual untuk menghitung jumlah koloninya serta untuk mengetahui bentuk mikroba maupun koloni yang terbentuk. Jika teknik penggoresan yang dilakukan cukup baik maka akan menghasilkan koloni yang terpisah dan memudahkan bagi kita untuk menghitung jumlah koloni yang ada dan bentuk bakteri yang ada. Berdasarkan pada hasil yang didapat maka dapat diketahui bahwa jumlah koloni bakteri yang paling banyak adalah pada kelompok dengan jumlah bakteri hal ini mungkin terjadi karena teknik penggoresannya cukup baik sehingga tidak terbentuk koloni yang besar pada sampel tersebut. Sedangkan bentuk bakteri acetobacter xylinum yang telah diisolasi berbentuk bulat atau cocus.
Pada prinsipnya untuk menghasilkan nata de coco yang bermutu baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstraselluler atau yang kemudian disebut nata de coco (saputra, 2009)
F. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Teknik isolasi dilakukan untuk memisahkan bakteri sehingga didapatkan biakan yang murni.
2. Salah satu teknik inokulasi yang dapat digunakan adalah teknik goresan kuadran.
3. Jarum ose mempunyai peran yang sangat penting dalam teknik inokulasi, yaitu digunakan untuk menggores mikroba.
4. Keterampilan dalam teknik penggoresan sangat diperlukan agar hasil yang didapatkan baik dan maksimal.
5. Bakteri acetobacter xylinum memiliki bentuk yang bulat dan ber gram negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Adams.2000. Analisis Kualitatif Bakteri Koliform Pada Depo Air Minum Isi Ulang
Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1, April
2004 : 64 – 73.
Buckle.2001. Foodborne Microorganisms of Public Health Significance. 4ed.. AIFST
(NSW Branch).Australia.
Dwijoseputro.2002.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.
Rohimat.2002 .Mikrobiologi umum. UMM Press, Malang.
Saputra, york.2009.Daya tarik nata de coco, produk kaya serat.(online).(www.chem-is-try.org,
diakses pada tanggal 17 oktober 2012).
Winarni.2004. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS :
Surabaya.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Ø Metode Tuang :
Ø Metode Gores :
No comments:
Post a Comment