Kecukupan nilai gizinya rata – rata yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi. Kecukupan energi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologis, kegiatan, efek termik, iklim dan adaptasi. Untuk kecukupan protein dipengaruhi oleh faktor-faktor umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologi, kualitas protein, tingkat konsumsi energi dan adaptasi (Evinaria, 2004).
Dari data pada tingkat nasional akan dilakukan kebijakan-kebijakan pangan secara nasional termasuk beberapa pangan yang harus diimport dari negara lain apabila produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan (Cindra, 2010).
Angka kecukupan gizi (AKG) adalah tingkat konsumsi gizi esensial yang dinilai mampu untuk mencukupi kebutuhan gizi seseorang yang dianggap sehat atau cukup disuatu negara. Angka Kecukupan Gizi untuk orang Indonesia dibuat berdasarkan pada patokan berat badan dan tinggi badan dan dikelompokkan berdasarkan pada umur, gender, dan aktivitas fisik yang ditetapkan secara berkala melalui survey penduduk.
Selain berdasarkan pada kelompok umur, Angka Kecukupan Gizi juga dibuat khusus untuk seseorang yang berkebutuhan khusus seperti ibu yang sedang hamil atau menyusui. Angka Kecukupan Gizi digunakan untuk mengetahui apakah status gizi seseorang itu sudah optimal atau belum, tetapi Angka Kecukupan gizi berbeda dengan Angka Kebutuhan Gizi (Dietary Requirement). Angka Kebutuhan Gizi merupakan banyaknya gizi yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempertahankan status gizinya, sedangkan Angka Kecukupan Gizi merupakan jumlah gizi yang dikonsumsi oleh seseorang untuk mencukupi kebutuhannya.
Angka kecukupan protein (AKP) merupakan nilai atau tingkat konsumsi protein seseorang yang dibutuhkan untuk mencegah kehilangan protein agar memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan protein yang digunakan sebagai zat pembangun. Kebutuhan protein dapat diukur atau digunakan setelah kebutuhan energi seseorang terpenuhi. Protein merupakan zat yang dibutuhkan untuk membangun jaringan tubuh dan sangat diperlukan dalam fase pertumbuhan, selain itu protein juga disebut sebagi zat pengatur karena perannya sangat penting dalam sistem jaringan bahkan dalam tingkat sel sekalipun protein memiliki peranan yang sangat penting.
Dari data pada tingkat nasional akan dilakukan kebijakan-kebijakan pangan secara nasional termasuk beberapa pangan yang harus diimport dari negara lain apabila produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan (Cindra, 2010).
Angka kecukupan gizi (AKG) adalah tingkat konsumsi gizi esensial yang dinilai mampu untuk mencukupi kebutuhan gizi seseorang yang dianggap sehat atau cukup disuatu negara. Angka Kecukupan Gizi untuk orang Indonesia dibuat berdasarkan pada patokan berat badan dan tinggi badan dan dikelompokkan berdasarkan pada umur, gender, dan aktivitas fisik yang ditetapkan secara berkala melalui survey penduduk.
Selain berdasarkan pada kelompok umur, Angka Kecukupan Gizi juga dibuat khusus untuk seseorang yang berkebutuhan khusus seperti ibu yang sedang hamil atau menyusui. Angka Kecukupan Gizi digunakan untuk mengetahui apakah status gizi seseorang itu sudah optimal atau belum, tetapi Angka Kecukupan gizi berbeda dengan Angka Kebutuhan Gizi (Dietary Requirement). Angka Kebutuhan Gizi merupakan banyaknya gizi yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempertahankan status gizinya, sedangkan Angka Kecukupan Gizi merupakan jumlah gizi yang dikonsumsi oleh seseorang untuk mencukupi kebutuhannya.
Angka kecukupan protein (AKP) merupakan nilai atau tingkat konsumsi protein seseorang yang dibutuhkan untuk mencegah kehilangan protein agar memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan protein yang digunakan sebagai zat pembangun. Kebutuhan protein dapat diukur atau digunakan setelah kebutuhan energi seseorang terpenuhi. Protein merupakan zat yang dibutuhkan untuk membangun jaringan tubuh dan sangat diperlukan dalam fase pertumbuhan, selain itu protein juga disebut sebagi zat pengatur karena perannya sangat penting dalam sistem jaringan bahkan dalam tingkat sel sekalipun protein memiliki peranan yang sangat penting.
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan AKG dan AKP berdasarkan umur dan gender serta untuk mengetahui cara menghitungnya.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan AKG dan AKP berdasarkan umur dan gender serta untuk mengetahui cara menghitungnya.
BAHAN DAN ALAT
Adapun alat yang digunakan adalah kertas, pena untuk mencatat dan tabel AKG.
CARA KERJA
Responden mencatat berat badan dan tinggi badan masing – masing.
Data tinggi badan dan berat badan tersebut kemudian ditukar dengan pasangan atau responden lain dengan yang berbeda.
Jumlah AKG dan AKP dihitung oleh masing – masing dan pasangan
Hasil perhitungan dibandingkan antara responden perempuan dan laki – laki.
Data tinggi badan dan berat badan tersebut kemudian ditukar dengan pasangan atau responden lain dengan yang berbeda.
Jumlah AKG dan AKP dihitung oleh masing – masing dan pasangan
Hasil perhitungan dibandingkan antara responden perempuan dan laki – laki.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Laki – laki (Rian)
No
Kebutuhan Gizi dan Kecukupan Gizi
Hasil Perhitungan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Laki – laki (Rian)
No
Kebutuhan Gizi dan Kecukupan Gizi
Hasil Perhitungan
1
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Indeks Masa Tubuh (IMT)
2
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Energi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Energi
3
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein
4
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin A
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin A
5
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin D
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin D
6
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin E
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin E
7
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin K
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin K
8
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tiamin
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tiamin
9
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Riboflavin
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Riboflavin
10
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Niasin
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Niasin
11
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Asam Folat
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Asam Folat
12
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Piridoksin
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Piridoksin
13
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin B12
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin B12
14
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin C
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin C
15
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kalsium
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kalsium
16
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Fosfor
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Fosfor
17
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Magnesium
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Magnesium
18
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Besi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Besi
19
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Yodium
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Yodium
20
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Seng
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Seng
21
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Selenium
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Selenium
22
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Mangan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Mangan
23
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Flour
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Flour
Perempuan (Aslamiah)
No
Kebutuhan Gizi dan Kecukupan Gizi
Hasil Perhitungan
No
Kebutuhan Gizi dan Kecukupan Gizi
Hasil Perhitungan
1
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Indeks Masa Tubuh (IMT)
2
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Energi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Energi
3
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Protein
4
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin A
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin A
5
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin D
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin D
6
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin E
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin E
7
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin K
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin K
8
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tiamin
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tiamin
9
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Riboflavin
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Riboflavin
10
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Niasin
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Niasin
11
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Asam Folat
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Asam Folat
12
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Piridoksin
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Piridoksin
13
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin B12
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin B12
14
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin C
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin C
15
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kalsium
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kalsium
16
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Fosfor
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Fosfor
17
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Magnesium
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Magnesium
18
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Besi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Besi
19
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Yodium
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Yodium
20
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Seng
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Seng
21
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Selenium
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Selenium
22
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Mangan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Mangan
23
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Flour
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Flour
Pembahasan
Angka kecukupan gizi seseorang dapat diketahui dengan mengukur tinggi badan dan berat badan orang tersebut, AKG ini dikelompokkan berdasarkan usia dan gender orang tersebut. Angka kecukupan gizi seseorang berbeda jika umur dan atau gendernya berbeda, hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan energi dan aktivitas yang dilakukan juga berbeda. Seorang laki – laki memiliki angka kecukupan gizi yang tinggi karena aktivitasnya yang lebih berat dari perempuan, usia dewasa dan produktif juga memiliki angka kecukupan gizi yang tinggi dibandingkan dengan usia muda ataupun manula.
Berdasarkan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah AKG energi responden Pria usia 20 tahun berkisar pada 2300 kkal sedangkan untuk wanita usia 20 tahun hanya berkisar pada 1600kkal jumlah ini merupakan sudah lumayan meskipun masih kurang dari standar AKG Energi yang telah ditetapkan. Indeks masa tubuh responden pria normal karena berada dikisaran 19,55 kg/m sedangkan pada responden wanita indeks masa tubuhnya menunjukkan bahwa responden ini kurus karena berada dikisaran 17,8 kg/m.
Sedangkan untuk Angka kecukupan proteinnya, kedua responden ini memiliki angka kecukupan protein yang cukup atau lebih dari AKP standar, sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan protein yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur dapat terpenuhi sehingga tidak memperlambat pertumbuhan dan perkembangan kedua responden ini.
KESIMPULAN
Angka kecukupan gizi seseorang dapat diketahui dengan mengukur tinggi badan dan berat badan orang tersebut, AKG ini dikelompokkan berdasarkan usia dan gender orang tersebut. Angka kecukupan gizi seseorang berbeda jika umur dan atau gendernya berbeda, hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan energi dan aktivitas yang dilakukan juga berbeda. Seorang laki – laki memiliki angka kecukupan gizi yang tinggi karena aktivitasnya yang lebih berat dari perempuan, usia dewasa dan produktif juga memiliki angka kecukupan gizi yang tinggi dibandingkan dengan usia muda ataupun manula.
Berdasarkan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah AKG energi responden Pria usia 20 tahun berkisar pada 2300 kkal sedangkan untuk wanita usia 20 tahun hanya berkisar pada 1600kkal jumlah ini merupakan sudah lumayan meskipun masih kurang dari standar AKG Energi yang telah ditetapkan. Indeks masa tubuh responden pria normal karena berada dikisaran 19,55 kg/m sedangkan pada responden wanita indeks masa tubuhnya menunjukkan bahwa responden ini kurus karena berada dikisaran 17,8 kg/m.
Sedangkan untuk Angka kecukupan proteinnya, kedua responden ini memiliki angka kecukupan protein yang cukup atau lebih dari AKP standar, sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan protein yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur dapat terpenuhi sehingga tidak memperlambat pertumbuhan dan perkembangan kedua responden ini.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Angka Kecukupan Gizi seseorang dapat dihitung dengan mengukur berat badan dan tinggi badan, AKG dikelompokkan berdasarkan umur dan gender.
Kekurangan angka kecukupan gizi dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang angka kecukupan gizi dan asupan gizi pada masing – masing individu.
Angka kecukupan protein menunjukkan jumlah protein yang digunakan untuk zat pembangun dan pengatur.
Responden pria yaitu saya memiliki IMT normal dan AKG yang cukup dan AKP yang lebih dari AKP standar.
Responden wanita memiliki IMT kurus dan AKG yang cukup dan AKP yang lebih dari AKP standar.
DAFTAR PUSTAKA
Angka Kecukupan Gizi seseorang dapat dihitung dengan mengukur berat badan dan tinggi badan, AKG dikelompokkan berdasarkan umur dan gender.
Kekurangan angka kecukupan gizi dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang angka kecukupan gizi dan asupan gizi pada masing – masing individu.
Angka kecukupan protein menunjukkan jumlah protein yang digunakan untuk zat pembangun dan pengatur.
Responden pria yaitu saya memiliki IMT normal dan AKG yang cukup dan AKP yang lebih dari AKP standar.
Responden wanita memiliki IMT kurus dan AKG yang cukup dan AKP yang lebih dari AKP standar.
DAFTAR PUSTAKA
Cindra. 2010. Laporan Praktikum Ilmu Gizi dan Diet. (online) (http://cindradoankymailcom.blogspot.com/2010/07/laporan-praktikum-ilmu-gizi-dandiet_01.html.
diakses 10 oktober 2012).
Evinaria.2004. Penilaian Gizi, (online) (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkmGizi-
evawany2.pdf, diakses 10 Oktober 2012).
Misnani. 2010. Angka kecukupan gizi. (online) (http://misnanidulhadi.blogspot.com
/2010/09/angka-kecukupan-energi-oleh-misnani.html. diakses 10 oktober 2012).
diakses 10 oktober 2012).
Evinaria.2004. Penilaian Gizi, (online) (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkmGizi-
evawany2.pdf, diakses 10 Oktober 2012).
Misnani. 2010. Angka kecukupan gizi. (online) (http://misnanidulhadi.blogspot.com
/2010/09/angka-kecukupan-energi-oleh-misnani.html. diakses 10 oktober 2012).
No comments:
Post a Comment