Pages

judul lainnya

pujian

Ayo saling berbagi ilmu !!!

laporan lain

Tuesday, 3 November 2015

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUMPENYIAPAN MEDIA

A. Latar Belakang
Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Label, 2008).
Mikroorganisme yang kita isolasi harus kita ketahui jenis medium yang disukai sehingga dapat tumbuh dengan baik pada media. Dalam hal ini medium ini akan digunakan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangbiakan maka hendaknya harus sesuai dengan komposisi bahan medium.
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Dasar makanan yang baik bagi pemiaraan bakteri adalah medium yang mengandung zat-zat organik seperti buah, daging, sayur-sayuran dan sisa-sisa makanan yang dibuat oleh manusia ataupun ramu-ramuan. Medium yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan rutin laboratorium adalah kaldu cair dan kaldu agar.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukanlah praktikum ini untuk mempelajari macam- macam medium, cara- cara pembuatan dari beberapa medium dan sekaligus mengetahui bahan- bahan yang digunakan serta komposisi juga fungsi dari masing- masing bahan tersebut dalam membantu pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Sehingga nantinya diharapkan dapat menumbuhkan, mengisolasi dan menguji sifat fisiologi atau perhitungan mikroorganisme tertentu.
B. Tujuan
Tujuan praktikum penyiapan media adalah untuk mengetahui cara-cara penyiapan media untuk pertumbuhan mikroorganisme.





















II. TINJAUAN PUSTAKA
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, dan Wheeler,1993).
Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label, 2008).
Untuk menelaah bakteri di dalam laboratorium , pertama- tama kita harus dapat menumbuhkan bakteri tersebut di dalam suatu biakan murni. Untuk melakukannya haruslah dimengerti jenis- jenis nutrient yang disyartakan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang mana dapat menyebabkan kondisi yang optimum bagi pertumbuhannya tersbut (Pelczar, 1986).
Adapun macam-macam media Pertumbuhan antara lain (Indra, 2008) :
Medium berdasarkan sifat fisik
Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat..
Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
Medium berdasarkan komposisi
Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan
akarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa
dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
Medium berdasarkan tujuan
Media untuk isolasi
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.
Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam. 
Media diperkaya (enrichment)
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.
Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur.
Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.
Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.
Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
Media diferensial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni. Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu diiingat bahwa tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi untuk semua bakteri di laboratorium. Bakteri amat beragam, baik dari persyaratan nutrisi maupun fisiknya.
Beberapa berapa bakteri memiliki persyaratan nutrient yang sederhana, sedang yang lain memiliki persyaratan yang rumit. Karena alsan ini kondisi harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga bisa menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang ditelaah (Pelczar, 1986).
Autoklaf digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf untuk sterilisasi, tutupnya jangan diletakkan sembarangan dan dibuka-buka karena isi botol atau tempatmedium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketika manometer menunjukkan angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi sedikit. Medium yang mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi medium harus segera didinginkan. Cara ini untuk menghindari zat tersebut terurai. Medium dapat langsung disimpan di lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril (Dwidjoseputro, 1994).















III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2011 pukul 13.00 sampai dengan pukul 15.00 di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
B. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1) autoclave, 2) erlenmeyer, 3) hot plate, 4)  stearer.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) aquadest , 2) PCA
C. Cara Kerja
Cara kerja praktikum penyiapan media ini adalah :
Disiapkan alat-alat yang dibutuhkan.
Larutan PCA dibuat, yang komposisinya terdiri dari 80 ml aquadest dan 1,64 gram PCA.
Larutan PCA dipanaskan pada hot plate sampai mendidih sambil diaduk terus-menerus menggunakan stirer.
Media disterilisasi dalam autoclave pada suhu 121 oC selama jam. 




IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan maka hasil yang didapatkan adalah :
Diagram alir pembuatan PCA




















B. Pembahasan
Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungan hidupnya. Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan jasad renik di laboratorium. Fungsi dari suatu media biakan adalah memberikan tempat dan kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan.
Sebelum menumbuhkan mikroorganisme dengan baik, langkah pertama  harus dapat dipahami kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba memformulasikan suatu medium yang memberikan hasil terbaik. Media biakan berfungsi untuk memberikan tempat dan kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan.
Media pertumbuhan bakteri yang akan kita buat dalam praktikum mikrobiologi umum kali ini adalah Plate Count Agar (PCA). PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan. Media PCA dibuat dengan cara melarutkan 1,64 gram PCA dalam 80 ml akuades dan dipanaskan sampai mendidih. Pada saat memanaskan PCA menggunakan hotplate gunakan magnetic stearer, hal ini bertujuan agar bahan tercampur sampai homogen. Bahan yang sudah tercampur tersebut disterilkan didalam autoclave selama 1 jam dengan suhu 121 °C.  Autoclave merupakan alat yang digunakan sebagai untuk sterilisasi dengan memanfaatkan uap dengan tekanan tinggi.
PCA merupakan media penumbuhan mikroorganisme yang sangat efektif, hal tersebut dikarenakan sebagian besar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang di dalam media tersebut. Didalam PCA  mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast yang akan mensuplai vitamin B kompleks.
Seluruh peralatan harus disterilisasi sebelum digunakan untuk mengisolasi mikrobia untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi atau kehadiran bakteri lain yang tidak dikehendaki. Faktor yang dapat menyebabkan terdapatnya mikroorganisme pada media adalah udara, temperatur dan kelembaban yang ada di lingkungan sekitar praktikum.
V.    KESIMPULAN
Pada praktikum perhitungan mikroorganisme ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula.
Untuk menelaah bakteri di dalam laboratorium , pertama- tama kita harus dapat menumbuhkan bakteri tersebut di dalam suatu biakan murni
Seluruh peralatan harus disterilisasi sebelum digunakan untuk membuat media.
Magnetic stearer digunakan untuk mengaduk supaya homogen.
PCA merupakan media penumbuhan mikroorganisme yang sangat efektif.
Autoclave digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi.









DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Indra., 2008.(online).(http//ekmon-saurus/bab-2-Media- pertumbuhan/.htm . diakses
pada tanggal 24 Oktober 2011).
Label, Caray.,2008. (online).(http//Caray label makalah –dan – skripsi pembuatan-
media- agar dan-sterilisasi/htm .diakses pada tanggal 24 Oktober 2011)
Pelczar, Michael, 1986, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta

No comments:

Post a Comment

pencarian lain