Pages

judul lainnya

pujian

Ayo saling berbagi ilmu !!!

laporan lain

Tuesday, 3 November 2015

PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCAPANENPENGARUH UKURAN DAN MEMAR TERHADAP LAJU RESPIRASI

PENDAHULUAN
Respirasi merupakan suatu proses penyerapan gas O2 yang akan diubah menjadi senyawa CO2 dan H2O serta energi. Pada dasarnya, respirasi merupakan reaksi redoks, pada respirasi substrat dalam bahan yang telah dipanen akan diubah menjadi CO2 sedangkan gas O2 akan diubah mennjadi H2O. Substrat adalah semua senyawa organik yang banyak terdapat dalam tumbuhan.Substrat yang paling banyak dikandung dalam tumbuhan adalah karbohidrat, selain itu terdapat juga beberapa gula sederhana seperti glukosa, sukrosa, pati asam organik dan protein. Respirasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob merupakan respirasi yang terjadi pada tempat yang mengandung oksigen sedangkan respirasi anaerob terjadi pada tempat yang tidak mengandung oksigen. Respirasi secara anaerob sering disebut sebagai fermentasi, dari kedua jenis respirasi ini sama – sama menghasilkan energi (Arsyad, 2011).
Pola respirasi dan laju respirasi dapat diketahui dengan mengukur jumlah oksigen yang digunakan untuk reaksi ini ataupun dengan cara menghitung jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan oleh produk tersebut (Arsyad, 2011).
Manfaat respirasi sangat banyak, terutama bagi manusia karena pola respirasi membantu memecah substrat yang merupakan makromolekul menjadi molekul yang lebih sederhana. Pengubahan makromolekul menjadi molekul yang lebih sederhana ini membuat molekul itu menjadi lebih mudah diserap dan lebih banyak pula yang diserap oleh tubuh kita (Winarno, 2011).
Laju respirasi pada produk hasil pertanian dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam maupun dari luar. Faktor dari dalam diantaranya adalah tahap perkembangan buah (muda atau tua), kadar air, jenis komoditas (klimaterik non klimaterik). Sedangkan faktor dari dalam diantaranya adalah suhu, konsentrasi O2, konsentrasi CO2, produksi etilen, memar, kelembaban, cahaya dan serangan mikrobia.
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran dan memar terhadap laju respirasi pada produk hasil pertanian.
BAHAN DAN ALAT
Bahan yang diamati dalam praktikum ini antara lain Alpukat muda, Alpukat tuam Alpukat matang, HCl, NaOH, dan Indikator PP.
Adapun alat yang digunakan adalah Buret, erlenmeyer, toples, wadah eskrim, beaker glass, ball piper, pipet volum, dan statif.
CARA KERJA
Cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
Sampel dicuci dan ditiriskan.
Sampel kemudian ditimbang.
Masing – masing sampel dimasukkan kedalam wadah toples
Sebanyak 50 mL larutan NaOH dimasukkan kedalam wadah es krim kemudian dimasukkan kedalam toples yang berisi sampel tadi.
Sampel dan NaOH kemudian ditutup rapat dan dibiarkan selama 1 jam.
Setelah 1 jam NaOH kemudian dikeluarkan dan dimasukkan kedalam erlenmeyer.
Tambahkan Indikator PP sebanyak 3 tetes, titrasi dilakukan menggunakan HCl sampai cairan dalam buret berubah menjadi bening.
Volume titrasi diukur dan dicatat.
Lakukan Prosedur 2 – 8 selama 5 hari berturut – turut.





HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan
Respirasi merupakan pemecahan bahan-bahan kompleks dalam sel, seperti gula dan asam-asam organik menjadi molekul sederhana seperti karbon dioksida dan air, bersamaan dengan terbentuknya energi dan molekul lain yang dapat digunakan sel untuk reaksi sintesa.
Berdasarkan pada hasil yang didapatkan maka dapat diketahui bahwa laju respirasi yang paling tinggi adalah pada buah apel yang memar dan besar. Hal ini sesuai dengan Pradana (2008) yang menyatakan bahwa kecepatan dan laju respirasi suatu bahan pangan terutama buah - buahan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah ketesediaan substrat. Produk hasil pertanian dengan kandungan substrat yang sedikit akan mengalami respirasi yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.
Sampel yang memiliki substrat yang paling banyak adalah pada buah apel yang besar sehingga laju respirasinya tinggi. Selain ketersediaan substrat, laju respirasi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti memar. Dengan adanya memar pada buah maka produksi hormon etilen juga akan meningkat dengan meningkatnya produksi hormon etilen maka pematangan buah akan semakin cepat dan respirasi juga berlangsung cepat sehingga dapat menyebabkan buah tersebut membusuk. Hal ini sesuai dengan Opara (2007) yang menyatakan bahwa memar berpengaruh terhadap perubahan pola respirasi dan produksi etilen buah buahan selama penyimpanan. Dimana buah  apel yang mengalami memar/luka akan mengakibatkan pola respirasi dan produksi etilen meningkat sehingga buah tersebut cepat layu dan busuk.



KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Respirasi merupakan proses perobakan makromolekul menjadi mikromolekul.
Laju respirasi dipengaruhi oleh jumlah substrat yang tersedia dalam bahan, semakin banyak substratnya maka laju respirasi akan semakin besar.
Memar pada buah dapat mempercepat produksi etilen yang dapat meningkatkan laju respirasi pada buah.


DAFTAR PUSTAKA
Arsyad.2011. Bahan Pangan . Sinar Jaya.Jogjakarta.
Pradana.2008. Petunjuk Laboratorium PraktikumFisiologi dan Teknologi PascaPanen.PAU
Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.
Winarno, F. G. 2011. Pengetahuan bahan. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

No comments:

Post a Comment

pencarian lain