Pages

judul lainnya

pujian

Ayo saling berbagi ilmu !!!

laporan lain

Tuesday, 3 November 2015

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUMTEKNIK BIAKAN MURNI

A. Latar Belakang
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan (Dwijoseputro, 2002).
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja.
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), dan mikromanipulator ( Buckle,2001).
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli yang dijumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000).
Pengembangan dalam cawan petri ada beberapa metode, yaitu: Metode Cawan Gores (Streak Plate)Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara ini dilakukan dengan membagi 3-4 cawan petri. Ose steril yang telah disiapkan diletakkan pada sumber isolat , kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan petri berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontal disatu cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen. Setelah kering, ose tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan ke dua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores.
Begitu pentingnya teknik bikakan murni ini dalam study mikrobiologi umum agar kita dapat mengidentifikasi dan meneliti suatu mikroba dengan pertumbuhan yang diinginkan.
Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari teknik penggoresan untuk memperoleh biakan murni.
















TINJAUAN PUSTAKA
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat. Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel (Lay, 2000).
Pertumbuhan mikroorganisme dalam kaldu seringkali menggambarkan aktivitas metabolismenya. Mikroba aerob obligat berkembang biak pada lapisan permukaan karena pada bagian ini kandungan oksigen tinggi. Selain dalam media cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring atau lempengan agar. Agar miring lazimnya digunakan untuk menyimpan biakan murni sedangkan agar lempengan lazimnya digunakan untuk memurnikan mikroorganisme (Lay, 2000).
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 2002).
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :
1. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan .dalam labotarium pembuataan
serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca
(encast) udara yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalanagar tekena sinar ultraviolet (Pelczar, 2001).
2. Pemindahan dengan dengan pipet
Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan untuk diambil
1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni (Pelczar, 2001).
3. Pemindahan dengan kawat inokulasi
Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel .ujungnya boleh lurus juga boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3mm. Dalam melakukuan penanaman bakterikawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala (Pelczar, 2001).
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni
mikroorganisme yaitu :
Metode gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni (Winarni, 2003).
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan (Kus Irianto, 2006)
Ada beberapa teknik dalam metode goresan, yakni :
a. Goresan T
b. Goresan kuadran
c. Goresan Radian
d. Goresan Sinambung
Metode tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan
petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah (Winarni, 2004).
Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 2004).
Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media(Winarni, 2004).
Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri
Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri adalah :
1. Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang berbentuk seperti
benang mudah diambil dengan jarum ose batang dan mudah sekali tumbuh di dalam
suatu media.
2. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum ose yang
berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang relatif banyak
(Rohimat, 2002).
Macam-Macam Media
Ada beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu :
1.Mixed culture: berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme
2. Plate culture: media padat dalam petridish
3. Slant culture : media padat dalam tabung reaksi
4. Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya dengan cara
penusukan.
5. Liquid culture : media cair dalam tabung reaksi.
6. Shake culture: media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya dikocok.
(Dwijoseputro, 2002).




































III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 November 2011 pukul 13.00 sampai dengan selesai di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.
B. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) Bunsen, 2) Cawan petri, 3) Inkubator, 4) Jarum ose, 5) Tabung reaksi.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) bekasam 2) cuka 3) lactobacillus.
C. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum teknik biakan murni ini adalah sebagai berikut :
Lempengan dibagi menjadi 3 bagian dangan membentuk huruf T pada bagian luar dasar cawan
Inokulasi daerah I sebanyak mungkin dengan gerakan sinambung
Panaskan jarum ose dan biarkan dingin kembali
Gores ulang daerah I sebanyak 3-4 kali dan teruskan gesekan di daerah II
Pijarkan ose dan biarkan dingin kembali
Ulangi prosedur 3-5 untuk menggores daerah III
B. Pembahasan
Teknik biakan murni adalah sebuah usaha yang dapat kita lakukan untuk mempermudah kita dalam meneliti atau mengidentifikasi suatu jenis bakteri. Tujuan utama dari penggoresan dalam teknik biakan murni adalah untuk menghasilkan koloni-koloni bakteri yang  terpisah dengan baik dari suspensi sel yang pekat. Cara ini lebih menguntungkan bila  ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tapi memerlukan ketrampilan yang diperoleh  dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Pada penggunaan metode gores dengan medium agar datar, mula –mula disiapkan media biakan induk dari jenis mikroorganisme bakteri. Pada medium biakan induk, koloni bakteri tampak berwarna putih. Disediakan  sebuah cawan petri steril berisi medium agar padat (medium agar yang sebelumnya telah dipanaskan, dituagkan pada cawan petri steril, kemudian didiamkan untuk proes pendinginan). Medium agar datar ini berwarna kekuningan, berfungsi sebagai tempat menggoreskan bakteri dan tempat pertumbuhan koloni bakteri. Selanjutnya dipanaskan jarum ose  hingga membara, berfungsi untuk mensterilisasi jarum sebelum digunakan dari mikroorganisme lain. Sumbat kapas tabung reaksi yang berisi isolasi biakan induk dibuka. Kemudian dimasukkan jarum ose pada medium biakan induk dimana yang digunakan adalah jarum ose bentuk bulat, pengambilan inokulum dengan menggoreskan ujung bulat pada jarum ke media biakan induk, memungkinkan bakteri dapat terambil banyak. Setelah itu tabung reaksi segera ditutup dengan sumbat kapas. Digunakan sumbat kapas disini karena sifatnya yang dapat menyerap uap air, yang terjadi ketika masa inkubasi. Setiap perlakuan diusahakan dilakukan secara aseptis (di dekat api bunsen) berfungsi agar saat inokulasi, tidak ada mikroorganisme kontaminan. Sebelum inokulasi juga terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang digunakan dan medium benar-benar steril.
Hal ini untuk menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. Selanjutnya digoreskan inokulum di permukaan media agar di dalam cawan petri yang telah disediakan dengan menggunakan metode gores mulai dari sisi samping secara merata. Media agar untuk bakteri digunakan media NA (Nutrien Agar), fungsi penggunaan medium NA karena komposisinya yang terdiri dari ekstrak daging sapi didalamnya yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak, juga terdapat adanya faktor pertumbuhan yang tidak mampu disintesis mikroorganisme. cawan petri  yang diisolasi dengan selotip bening  berfungsi untuk mensterilisasi cawan petri dari mikroorganisme lain.
Inokulum disimpan ke dalam inkubator dengan posisi terbalik, diamati bentuk koloni yang terbentuk setelah diinkubasi selama 2x 24 jam dan 4 x 24 jam. Posisi cawan petri diletakkan terbalik karena selama inkubasi terbentuk air yang mengembun di dalam cawan petri. Air akan menetes dari tutup cawan ke permukaan. Hal ini akan menghasilkan suatu masa pertumbuhan yang menganak sungai dan menghancurkan pembentukan koloni secara individu. Untuk menghindari hal ini, maka ketika diinkubasi, bagian bawah cawan petri diletakkan di atas
atau terbalik .
Metode gores yang dilakukan pada percobaan ini dengan menggunakan cawan petri. Cawan petri ini berfungsi berfungsi sebagai tempat madium agar datar untuk penanaman mikroorganisme dan tempat isolasi. Keuntungan penggunaan cawan petri adalah untuk memperoleh biakan dengan jumlah yang banyak dan lebih mudah untuk melihat morfologi biakan.




KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Teknik biakan murni digunakan untuk meneliti dan identifikasi bakteri
Salah satu teknik yang digunakan adalah teknik goresan T.
Jarum ose mempunyai peran yang sangat penting, praktikum tidak akan terlaksana tanpa adanya jarum ose.
Sebelum digunakan jarum ose harus disterilisasi dengan bunsen.
Media yang digunakan adalah plate count agar
Teknik yang digunakan dalam pembuatan medai adalah teknik agar miring dan agar datar,













DAFTAR PUSTAKA
Adams.2000. Analisis Kualitatif Bakteri Koliform Pada Depo Air Minum Isi Ulang
Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1, April
2004 : 64 – 73.
Buckle.2001. Foodborne Microorganisms of Public Health Significance. 4ed.. AIFST
(NSW Branch).Australia.
Dwijoseputro.2002.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.
Kus Irianto.2006.pengantar mikrobiologi umum.PT gramedia pustaka utama: jakarta.
Lay.2000. Microbiology: a Laboratory Manual. Adison-Wesley Publishing company:
California
Pelczar.2001. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta .
Rohimat.2002 .Mikrobiologi umum. UMM Press, Malang.
Winarni.2003. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia (UI Press) :Jakarta.
Winarni.2004. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS :
Surabaya.

No comments:

Post a Comment

pencarian lain