Pages

judul lainnya

pujian

Ayo saling berbagi ilmu !!!

laporan lain

Tuesday, 3 November 2015

PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHANSEREALIA DAN KACANG – KACANGAN

Latar Belakang
Serealia adalah buah dari rumput yang dibudidayakan, anggota dari family Gramineae. Tanaman serealia yang utama adalah : Gandum (Triticum sp. terutama vulgare dan durum), Jagung (Zea mays), Padi (Oryza sp. terutama sativa), Barli (Hordeum sativum dan Hordeum vulgare), Oats (Avena sp.), Rogge (Secale creale), Sorgum, jagung kaffir atau milo (Sorghum vulgare) dan jewawut. Komponen kimia yang utama pada serealia adalah karbohidrat (terutama pati, kira-kira 80% dari bahan kering), protein (kira-kira 5% dari bahan kering), lemak (kira-kira 5% dari bahan kering), dan air. Selain itu mineral (kira-kira 2%), vitamin dan unsur telusur juga ada (Buckle, 2009).
Keberadaan bahan pangan diperlukan sepanjang masa sebagai hubungan pokok manusia sebelum sandang dan papan. Keadaan demikian dapat dirunut sejak jaman primitive, pada masa ini manusia dalam memperoleh pangan menempuh cara berladang berpindah-pindah. Pada waktu itu, melimpahnya hasil pangan hanyalah bersifat sementara, bahkan dapat dikatakan jarang sekali dialami.
Namun pemanfaatan serealia dan kacang- kacangan belum maksimal. Masyarakat Indonesia masih mengolah serealia sebagai makanan pokok dan kacang- kacangan sebagai sayuran. Padahal manfaat kacang sangat besar bagi kesehatan manusia. Pengolahan serealia dan kacang- kacangan secara tepat dan menarik bisa menambah nilai mutu dan jual kedua jenis bahan tersebut. Namun masyarakat belum bisa melakukannya karena kurangnya pengetahuan secara spesifik sifat- sifat serealia dan kacang-kacangan baik secara biologis maupun kimiawi. Melihat kenyataan di atas, kami melakukan penelitian tentang sifat- sifat kimia,fisiologis dan mutu dari serealia dan kacang- kacangan. Agar bisa menjelaskan dan memberi sedikit informasi kepada para petani maupun individu yang membutuhkan informasi tentang serealia dan kacang-kacangan secara detail. Oleh karena itu sangat penting bagi kami sebagai mahasiswa teknologi hasil pertanian untuk mempelajari sifat fisik dan kandungan dari serealia dan kacang – kacangan ini.
Tujuan
Tujuan praktikum pengenalan alat adalah untuk mengetahui sifat fisik dan struktur dari serealia dan kacang – kacangan.


TINJAUAN PUSTAKA
Serealia dan Kacang – kacangan
Serealia dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya sebagai sumber karbohidrat atau pati. Kebanyakan serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati. Anggota yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi, jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, dan gandum hitam. Beberapa tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut serealia semu mencakup buckwheat, bayam biji, dan kinoa. Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan dipanen bulir atau bijinya (Dyah, 2002).
Serealia dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain dan menjadi sumber energi bagi manusia dan ternak. Di sebagian negara berkembang, serealia seringkali merupakan satu-satunya sumber karbohidrat. Istilah serealia diambil dari nama dewi pertanian bangsa Romawi yaitu ceres.
Serealia atau padi-padian termasuk tumbuhan keluarga rumput-rumputan yang menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian. Jenisnya beragam, tergantung tempat di mana dia tumbuh. Seperti, gandum dan barley banyak tumbuh di daratan Eropa dan Asia. Rye dan oats di Eropa Utara dan Eropa Timur. Beras mudah ditemui di negara beriklim tropis, seperti di banyak negara di Asia. Jagung banyak tumbuh di wilayah Amerika, sedangkan millet (jewawut) dan sorgum tumbuh di Afrika. Dari kandungan gizinya, serealia merupakan sumber serat yang disarankan oleh ahli gizi. Serat diperlukan tubuh, antara lain untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung (Dyah, 2002).
Kandungan gizi terbanyak ialah karbohidrat dan sisanya ialah protein dan vitamin B. Karena serealia hanya mengandung sedikit asam amino esensial dan rendah kalsium, maka untuk menyeimbangkan gizinya, sebaiknya disantap bersama susu, sayuran, dan buah (Jalins, 2000).
Kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai sumber protein yang saling melengkapi dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Komoditi ini juga ternyata potensial sebagai sumber zat gizi lain selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat kompleks, dan serat makanan. Disamping diolah secara tradisional dengan direbus, dikukus, dan disayur sebenarnya potensi penggunaannya sangat luas untuk menghasilkan produk baru. Misalnya sebagai bahan baku tepung campuran yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai produk pangan, termasuk makanan bayi. Kacang-kacangan dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi masyarakat di negara maju dan negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi, maka kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat (Soedjono, 2000).
Ketan hitam
Ketan merupakan salah satu varietas dari padi yang merupakan tumbuhan semusim. Helaian daun berbentuk garis dengan panjang 15 sampai 50 cm. Pada waktu masak, buahnya yang berwarna ada yang rontok dan ada yang tidak. Buah yang dihasilkan dari tanaman ini berbeda ada yang kaya pati dan ini disebut beras, sedangkan buah kaya perekat disebut ketan (Hasanah, 2008)
Sistematika Tumbuhan
Menurut Herbarium Medanense (2011) dalam sistematika tumbuhan, ketan hitam diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesis : Oryza sativa L.
Nama lokal : Ketan Hitam
Antosianin
Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan. Pigmen yang berwarna kuat dan larut dalam air ini adalah penyebab hampir semua warna merah jambu, merah, ungu, dan biru dalam bunga, daun, dan buah pada tumbuhan tinggi. Secara kimia semua antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau dengan metilisasi atau glikosilasi.
Antosianin tidak mantap dalam larutan netral atau basa, oleh karena itu antosianin harus di ekstraksi dari tumbuhan dengan pelarut yang mengandung asam asetat atau asam hidroklorida (misalnya metanol yang mengandung HCL pekat 1%) dan larutannya harus disimpan di tempat yang gelap. Terdapat enam antosianidin yang umum. Antosianidin adalah aglikon antosianin yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan asam. Antosianidin yang paling umum sampai saat ini ialah sianidin yang berwarna merah lembayung. Warna jingga disebabkan oleh pelargonidin yang gugus hidroksilnya kurang satu dibandingkan sianidin, sedangkan warna lembayung dan biru umumnya disebabkan oleh delfinidin yang gugus hidroksilnya lebih satu dibandingkan sianidin ( Harborne, 1987).
Kulit
Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu :
1. Epidermis (kulit ari), sebagai lapisan yang paling luar.
2. Dermis (korium, kutis, kulit jangat).

Dari sudut kosmetika, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetika dipakai pada epidermis itu. Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basalis.
Marchionini (1929) menemukan bahwa stratum korneum dilapisi oleh suatu lapisan tipis lembab yang bersifat asam, sehingga ia menamakannya sebagai “mantel asam kulit”. Tingkat keasamannya (pH) umumnya berkisar antara 4,5 – 6,5
Kacang Tanah
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari Brasilia yang diduga masuk ke Indonesia pada pertengahan abad ke-16 yang konon memiliki beberapa nama antara lain kacang brudul (Jawa), kacang cina dan kacang brol. Pola tanam kacang tanah sudah tersebar di seluruh penjuru dunia dengan total luas panen ±21 juta hektar, dimana produktivitas rata-ratanya 1,1 ton/hektar polong kering. Adapun di Asia ternyata Indonesia menempati urutan ketiga terbesar menurut luas arealnya 650.000 hektar setelah India 9 juta hektar dan Cina 2,2 juta hektar, sedangkan di dunia merupakan urutan ketujuh sebagai produsen kacang tanah terbesar setelah India, Cina, Amerika Serikat, Senegal, Nigeria dan Brazil (Indrasti, 2003).
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.
Namun demikian yang memprihatinkan kita adalah produktivitas kacang tanah Indonesia yang masih sangat rendah yaitu sekitar 1 ton per hektar, dimana tingkat produktivitas yang dicapai baru setengahnya dari potensi hasil riil apabila dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Cina yang sudah mencapai lebih dari 2 ton per hektar. Hal tersebut bukan semata-mata disebabkan oleh perbedaan teknologi produksi, namun juga karena adanya pengaruh faktor-faktor lain seperti karakter agroklimat, umur panen, intensitas dan jenis hama penyakit, cara usaha taninya serta varietas yang ditanam. Survei membuktikan bahwa potensi biologis tertinggi tingkat produktivitas kacang tanah yang pernah dicapai oleh Indonesia antara 3,0 – 4,5 ton per hektar (Indrasti, 2003).
Kacang tanah merupakan tanaman setahun, termasuk famili Leguminoceae. Kacang tanah berasal dari Amerika Latin dan berkembang ke negara-negara Asia seperti India, Filipina, Jepang dan Indonesia. Di Indonesia, menurut hasil Balai Penelitian Kacang-kacangan di Bogor, telah dikenal 4 macam varietas unggul yaitu varietas Gajah, Banteng, Macan, dan Kijang. Varietas Kijang mempunyai kandungan minyak terbesar yaitu 49,9 persen dari berat daging (http://docstoc.com, 2010). Budidaya tanaman kacang tanah disamping dapat mengembalikan kesuburan tanah dan memotong siklus hidup hama dan penyakit, juga merupakan penganeka ragaman hasil pertanian. Kacang tanah merupakan hasil petanian yang mempunyai nilai gisi yang sangat tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai produk makanan (Duniaji dan Wisaniyasa, 2008). Cara pertumbuhan kacang tanah secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak (bunch type) dan tipe menjalar (runner type). Biasanya kacang tanah dengan pertumbuhan tipe tegak dipanen pada umur 100 – 130 hari setelah penanaman, sedangkan tipe menjala dipanen pada umur 130 – 150 hari setelah penanaman (Weiss, 1983).
Kacang tanah pada mulanya hanya digunakan untuk makanan hewan terutama babi, sapi dan ayam. Di Amerika sekitar 48% dari jumlah produksi rata-rata dipergunakan untuk pembuatan peanut butter, sebanyak 23% untuk kembang gula, 22% untuk kacang asin, dan 4% untuk disangrai. Di India digunakan untuk pembuatan susu secara besar-besaran sebagai pengganti susu sapi, karena terbatasnya produksi susu sapi dalam negeri (Ketaren, 1986). Komposisi Kimia Kacang Tanah Polong kacang tanah yang sudah matang (cukup tua) mempunyai ukuran panjang 1,25 – 7,50 cm berbentuk silinder. Tiap-tiap polong kacang tanah terdiri dari kulit (shell) 21 – 29%, daging biji (kernel) 69 – 72,40%, dan lembaga (germ) 3,10 – 3,60% (Ketaren, 1986).
Komposisi kacang tanah dipengaruhi oleh varietas, lokasi geografis dan kondisi pertumbuhan. Umumnya kacang tanah mengandung 20,0 – 30,0% protein, kandungan lemak antara 40,0 – 50,0%. Kacang tanah juga merupakan sumber serat dan mineral yang baik. Kandungan mineral antara 2,0 – 5,0% bervariasi menurut tipe dan varietas kacang tanah. Kacang tanah juga kaya akan kalsium, besi dan vitamin larut air seperti thiamine, riboflavin dan asam nikotin (Salunkhe, dkk, 1985).
Dilihat dari kandungan gizinya, kacang tanah memiliki nilai gizi yang tinggi. Kadar protein mencapai 25 gram per 100 gram. Protein kacang merupakan protein nabati berkualitas tinggi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak, vegetarian dan orang yang mengkonsumsi sedikit daging. Kadar lemak kacang tanah merupakan bahan pangan sumber minyak. Kadar lemak kacang tanah mencapai 43 gram per 100 gram. Kacang tanah kaya akan asam lemak tidak jenuh yang dapat menurunkan kolesterol darah (Astawan, 2009). Kacang tanah sebagai salah satu komoditi tanaman pangan memiliki nilai gizi yang tinggi dan lezat rasanya. Kacang tanah dapat digunakan sebagai bahan pangan, makanan ternak dan bahan minyak goreng. Selain itu, kacang tanah dapat diolah menjadi peanut butter. Sebagai bahan pangan, kacang tanah mempunyai senyawa-senyawa tertentu yang sangat dibutuhkan organ-organ tubuh untuk kelangsungan hidup, terutama kandungan protein, karbohidrat dan lemak (Susanto dan Saneto, 1994).
Kadar air (g) 4,0 Protein (g) 25,3 Lemak (g) 42,8 Karbohidrat (g) 21,1 Fosfor (mg) 335,0 Kalori (kal) 425,0 BDD (%) 100,0 ( Departemen Kesehatan RI, 1996).
Untuk memperoleh mutu yang baik kacang tanah harus disimpan dengan kadar air 12 – 13%. Penyimpanan yang tidak sesuai akan menghasilkan biji kacang tanah yang mutunya menurun akibat pertumbuhan kapang Aspergillus flavus, kadar air tinggi, atau keberadaan insekta. Kacang tanah yang terkontaminasi dengan aflatoksin akan mempengaruhi hasil olahan (Obrien, 2001).
Mentega Kacang (Peanut Butter) Peanut butter diperoleh dengan cara menggoreng atau menyangrai kacang tanah (untuk menurunkan kadar air hingga 5 – 0,5%), mendinginkan, menghilangkan kulit ari, menggiling kacang tanah dan menambahkan bahan-bahan lain seperti antioksidan, stabilizer, gula dan garam. Kandungan peanut butter berupa 90% kacang tanah, sedangkan bahan-bahan lain berjumlah ± 10%. Bahan-bahan tambahan yang biasa digunakan adalah garam, pemanis alami (gula) dan emulsifier (Susanto dan Saneto, 1994). Selai kacang atau mentega kacang berbeda dari selai secara umum yaitu makanan yang dibuat dari kacang tanah yang disangrai dan dihaluskan setelah diberi gula, garam, penambahan zat pengawet dan emulsifier sebanyak 5 – 5,5% yang berfungsi untuk membantu stabilitas mentega atau selai kacang tersebut. Selai kacang dijual dalam kemasan toples plastik atau gelas (Wikipedia, 2010). Produk olahan mentega kacang tanah merupakan suatu emulsi yang bersifat plastis, artinya berbentuk padat maupun setengah padat yang dapat berubah-ubah wujud namun tidak mengalir serta dapat dioleskan. Produk olahan mentega kacang tanah ini termasuk salah satu jenis makanan yang berbentuk "pasta” dengan medium minyak, terbuat dari biji kacang tanah yang disangrai kemudian digiling dengan atau tanpa bahan tambahan (Indrasti, 2003).
Mentega kacang atau selai kacang merupakan jenis makanan berbentuk pasta yang digunakan sebagai bahan pencampur roti tawar, dibuat dari kacang tanah. Jenis makanan ini sudah banyak beredar di pasaran dan cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Pembuatan selai kacang tidak begitu sulit dan peralatan yang digunakan sangat sederhana. Proses pebuatannya meliputi penyiapan bahan baku (kacang tanah jenis dan kualitasnya baik) pengeringan dapat dilakukan dengan cara penyanggraian atau dioven, pemisahan kulit ari, penghancuran atau diblender, perebusan dan penambahan gula, garam dan penstabil emulsi. Selai kacang selanjutnya sudah dapat dimasukkan ke dalam wadah (Duniaji dan Wisaniyasa, 2008).
Selain selai buah-buahan (nanas, sirsak, stroberi, pisang, dan lain-lain), selai kacang tanah juga merupakan pilihan yang tepat. Kelebihan selai kacang tanah dibanding selai lain adalah rasanya enak dan lezat, teksturnya lembut, serta bernilai gizi tinggi (khususnya protein dan lemak). Olahan kacang tanah yang sangat populer di dunia adalah dalam bentuk selai, yang dikenal dengan istilah peanut butter. Selai tersebut merupakan produk emulsi, yaitu campuran antara air dan minyak (alami dari kacang). Kadar protein yang tinggi pada kacang tanah berperan sebagai emulsifier, yaitu untuk menjaga agar stabilitas emulsi tidak pecah (Astawan, 2008).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
Praktikum Mikrobiologi Umum ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian  Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Pada Hari Jum’at tanggal 4 November 2011 Pukul 13.00 - 14.30 WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah : 1) Gelas ukur, 2) Hot plate, 3) Jangka sorong, 4) Penjepit tabung 5) Tabung reaksi, 6) Timbangan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah : 1) Beras, 2)  Jagung, 3) Ketan hitam, 4) Ketan putih 5) Kacang hijau, 6) Kacang kedelai, 7) Kacang merah, 8) Kacang tanah.

Cara Kerja
1.Warna dan bentuk.
Catat warna tiap-tiap bahan dan gambar bentuknya secara utuh. Sebutkan bagian-bagian yang terlihat.
2. Ukuran.
Ukur panjang, lebar, dan tebal masing-masing bahan menggunakan micrometer atau jangka sorong.
3. Berat.
Timbang sebanyak 100 butir bahan dan nyatakan berat bahan dalam gram/100 butir.
4. Densitas kamba.
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volumenya mencapai 100 mL. Usahakan pengisiannya sampai benar-benar padat. Keluarkan semua bahan dan gelas ukur dan timbang beratnya. Nyatakan densitas kamba bahan dalam g/mL.
5. Struktur fisik.
Buat irisan melintang dan membujur tiap-tiap bahan. Gambar struktur atau lapisan yang terlihat dan beri keterangan secukupnya.
6. Kekerasan.
Ukur kekerasan masing-masing bahan menggunakan Kiya Harddness meter.
7. Daya serap air pada suhu 80oC.
Masukkan 20 mL air dalam tabung reaksi 100 mL. Letakkan dalam penangas air 80oC. Timbang 2 g beras kemudian masukkan kedalam tabung tersebut dan panaskan selama 20 menit, tiriskan dan timbang berat bahan setelah dimasak.
Daya serap air =
8. Rasio pengembangan.
Ukur panjang, lebar, dan tebal bahan setelah dimasak.
Rasio pengembangan =
 
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Tanaman serealia termasuk tanaman semusim dan struktur dan bentuknya semak - semakkan (rumput - rumputan) dimana kandungan gizi lebih tinggi terutama karbohidart dengan struktur tumbuhnya berupa semak – semak, kulit biji yang disebut sekam, warnanya putih, merah dan kuning atau tergantung dari varietasnya,  bentuk atau struktur biji lonjong pada padi – padian  dan ceper pada jagung, permukaan bijinya halus, kasar dan keras.
Kacang – kacangan merupakan tanaman herbal dan tanaman merambat, dengan Warna biji hijau pada kacang hijau dan Coklat muda pada kacang tanah. Permukaan kulit biji halus, licin, pada kedelai dan berbulu pada kacang hijau. Bentuk atau struktur bulat pada kacang tanah , berbentuk kubus pada kacang hijau, serta memiliki bakal buah yang berpolong.
Percobaan struktur dan sifat fisik serealia dan kacang-kacangan dilakukan tiga pengamatan, yaitu pengamatan warna dan bentuk, ukuran, dan berat. Pada ketan hitam  yang diamat ketan memiliki bentuk lonjong berwarna hitam, apabila ketan tersebut mengalami perubahan warna dan bau maka ketan tersebut mengalami kerusakan. Perubahan warna yang terjadi tersebut disebabkan karena suhu yang tinggi dan kondisi pada saat penyimpanan yang jelek dan bau yang timbulkan oleh ketan yang mempunyai sifat organoleptik itu disebabkan oleh akumulasi dari gas-gas volatile seperti asetaldehid, aseton, metal ester, valeral dehid, hydrogensulfida dan ammonia. ketan yang mempunyai sifat organoleptik ini tidak layak untuk di konsumsi oleh masyarakat. Kacang tanah berbentuk bulat, dan  berwarna coklat tanah. Pada kacangan-kacangan mempunyai potensial sebagai sumber zat gizi lain selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat kompleks dan serat makanan. Kacang-kacangan dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi masyarakat di negara maju dan negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi, maka kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat. Dibandingkan dengan makanan berserat yang dewasa ini tersedia dalam bentuk makanan suplemen dengan berbagai merek dagang, sebenarnya kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat yang tidak kalah mutunya. Protein dalam tepung kacang-kacangan dapat memberikan sifat pengemulsi minyak yang baik, membentuk busa, membentuk gel, menangkap atau menahan air dan mempunyai warna dan bau yang dapat diterima. Pada skala industri, kacang tanah dan kacang kedelai dimanfaatkan untuk pembuatan minyak.


KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Serealia adalah buah dari rumput yang dibudidayakan, anggota dari famili Graminae.
kandungan gizi dari serealia lebih tinggi terutama karbohidrat.
Kacang – kacangan merupakan tanaman herbal dan tanaman merambat, dengan Warna yang beranekaragam.
Kandungan kacang – kacangan yang paling banyak adalah protein.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Apel (online). http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/apel.pdf Diakses 21 Oktober 2011
Anonim. 2008. Apel (online). http://www.wikipedia.com . Diakses 21 Oktober 2011
Soelarso, R. Bambang. 1996. Budidaya Apel. Kanisius. Yogyakarta.
Van Steenis, C.G.G.J. 1981. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Sediaoetama,ahmad djaeni. 2006. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi.jakarta: Dian rakyat.
▪          http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18986/3/Chapter%20II.pdf
▪           http://ilmci.com/asset/affiliation/perpadi/mutu_beras_bidakara_perpadi.ppt
▪          http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19420/3/Chapter%20II.pdf
▪           Persatuan Ahli Gizi Indonesia,2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Jakarta: Persagi.
http://ch1za.wordpress.com/2011/04/29/hasil-praktikum-ibm-serealia/
http://hardiyantiilham.blogspot.com/2010/06/laporan-serealia-pembahasan.html
http://kagete.blogspot.com/2010/06/serealia-ilmu-bahan-makanan.html
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue.
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung. Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat. Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang  tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9.
Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol.
Kajian-kajian menunjukkan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan juga kandungan kolestrol dalam darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia.











LAMPIRAN
Perhitungan
Densitas
Kacang tanah :
=   = 1,1 g/ml
Keta

No comments:

Post a Comment

pencarian lain